Senin, 07 September 2015

Cerpen Pengalaman


CERITA KU HARI ITU  

 Pada hari Minggu pagi sekitar pukul 10.00 WIB , saya dan ke-3 teman saya,Danu,Reza dan Gilang, memutuskan untuk pergi memancing , sejenak melepaskan stress akibat pelajaran dari sekolah yang begitu banyaknya.Kita semua berangkat menuju tempat pemancingan , iya tempatnya tidak jauh dari rumah Gilang , tepatnya sungai dibelakang rumahnya yang katanya disitu terdapat banyak ikan .
Kami pergi dengan mengendarai sepeda motor, dan belum sampai setengah perjalanan tiba-tiba ban saya bocor di jalan, terpaksa deh saya dan danu mendorong motor saya, karena dia yang boncengan dengan saya, sedangkan Reza dan Gilang mengikuti kami dari belakang.

Setelah mendorong motor kurang lebih 15 menit kami menukan tukang tambal ban, dengan hati legah kami menghampiri nya untuk menempel ban saya tersebut, setelah 10 menit tukang memperbaiki ban saya, kami langsung pergi ke tujuan.
Setelah sampai di sungai kami semua menyiapkan umpan dan peralatan untuk memancing, umpannya adalah cacing dari pohon pisang yang sering disebut “entung” . Setelah siap semuanya kami langsung memancing.

Kami Mencari umpan nya di pepohonan pisang dengan rumput yang panjang, ketika saya mencari cacing tersebut, di kaki saya teras ada binatang yang menaiki kaki saya dan menggigit kaki saya, rupa nya binatang itu adalah pacet, saya langsung berteriak dengan keras, karena saya sangat takut dengan pacet, saya menyuruh danu untuk menarik pacet tersebut dari kaki saya. Setelah cacing nya sudah banyak terkumpul kami ber empat langsung menuju sungai.
Ini adalah saat yang paling membosankan dalam kegiatan memancing , yaitu menunggu . Setelah menunggu cukup lama akhirnya saya mendapat ikan yang lumayan besar ,saat saya sedang mengangkat ikan itu , tiba-tiba Danu teman saya yang sangat jahil ini mendorong saya ke sungai dan akhirnya saya pun tercebur ke dalam sungai yang lumayan dalam itu .

Dan alangkah menyebalkannya ketika saya jatuh tercebur kesungai ,teman-teman saya berteriak “woy ada ikan paus woy ayoo pancing hahahaa”. Dengan perasaan yang jengkel dan kesal saya kemudian berjalan naik keatas melalui tangga yang terbuat dari tanah .
Mungkin ini hari yang sial untuk saya , saat saya sedang berjalan naik , tiba-tiba tangga tanah yang saya pijak itu longsor dan akhirnya saya tercebur kembali kesungai itu . ke-3 teman saya yang berada diatas kemudian menertawakan saya yang sudah basah kuyup ini , terpaksa saya naik keatas melalui tangga tanah yang lain .

Dengan keadaan yang basah kuyup ini saya lanjutkan untuk memancing ikan kembali . Setelah menunggu lama dan ikan yang terkumpul sudah cukup banyak kita semua memutuskan untuk menyudahi kegiatan memancing ini  .
Kita semua memutuskan untuk membakar ikan hasil tangkapan kami dirumah Reza . Sebelum membakar ikan , kita semua menyiapkan tempat pembakarannya terlebih dahulu . Setelah siap Danu membersihkan ikan sampai bersih dan Gilang menyiapkan bumbu-bumbu untuk membakar ikannya .
Setelah semuanya siap kamipun bergegas untuk membakarnya .Tidak butuh waktu yang lama untuk membakar ikan ini , setelah bau harum tercium baru kita angkat ikannya. Setelah semua ikan dibakar , kita semua berebut mengambil ikan bakar . Dan juga tidak butuh waktu lama untuk menghabiskannya , dalam waktu yang singkat ikan-ikan tadi berubah menjadi tinggal duri-durinya saja . Setelah habis ludes dan perut terasa kenyang kamipun beristirahat sejenak menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi yang berhembus .

Saat kami sedang beristirahat , tiba-tiba Reza mengajak kami untuk mengambil kelapa muda ditempat pamannya . Sebagai resiko orang meminta ya kami harus mengambil kelapa itu sendiri dengan memanjat pohonnya .
Sebagai orang yang pintar dalam masalah panjat memanjat kami serahkan masalah ini kepada Reza , karena dia yang biasanya membantu pamannya mengambilkan kelapa yang sudah tua dikebun . Layaknya atlit , dalam beberapa menit saja dia sudah sampai dipucuk pohon dan mengambil buah kelapa muda yang segar untuk diminum airnya .

Dan sekali lagi , ini memang hari tersial dalam hidup saya , saat saya sedang menangkap buah kelapa yang dilemparkan reza dari atas pohon sialnya buah itu malah meleset menganai kaki kiri saya , dan saya pun berteriak kesakitan keras sekali ‘aaduuuuhhh’ . Dan mereka semuapun tertawa lagi karena ulah saya yang ceroboh .
Setelah cukup dengan buah kelapa mudanya , kami pun berterima kasih kepada pamannya Reza . Setelah kami berterima kasih , kami membawa buah kelapa muda tadi ke dekat lapangan dan dibawah pohon dengan daun rindang yang sejuk . Dan kami semua meminumnya menghabiskannya dengan cepat karena rasa dahaga yang sudah tidak bisa ditahan lagi .

Setelah semuanya habis , kebetulan di lapangan itu ada anak-anak sebaya dengan kami dan mengajak kami untuk bermain bola, dengan perut kenyang berat hati kami menerima tantangan tersebut karena malu kalau ga kami terima, kemudian kami main 4 lawan 4 dengan syrat kalau kalah harus lari mengelilingi lapangan tersebut 10 kali ya mungkin karena lapangan nya kecil.

Setelah bermain sekkitar 30 menit sial nya kami kalah melawan mereka, ya mau gimana lagi kami harus menyanggupi taruhan tersebut dengan lari mengelilingi 10 kali lapangan yah cukup capek sih, setelah itu kami langsung beli es untuk menghilangkan haus ketika bermain bola tadi.
Setalah hilang sedikit rasa capek tadi, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB dan sebentar lagi saatnya untuk sholat ‘Ashar . Dan saya pulang dengan baju yang sudah kering .

Ketika sampai dirumah saya langsung mandi terus sholat dan istirahat dengan puas. Lengkap sudah penderitaan saya hari ini dan inilah hari tersial untuk saya .

Cerpen
 Created By : Bayu Pawana

0 komentar:

Posting Komentar