Kamis, 04 Februari 2016

INFLASI

Pengertian Inflasi

       Ada tiga faktor yang membentuk suatu definisi atau pengertian inflasi, faktor tersebut meliputi kenaikan harga, berlaku secara umum, dan terjadi (berlangsung) secara terus-menerus.
  1. Faktor kenaikan harga, maksud dari kenaikan harga adalah bahwa harga saat ini lebih mahal dari harga sebelum saat ini.
  2. Faktor berlaku secara umum, bisa dikatakan bahwa maksud dari faktor ini adalah kenaikan harga tertentu yang diikuti oleh kenaikan harga-harga lainnya (harga-harga lain terpengaruh dengan kenaikan harga tertentu), misalkan jika harga BBM naik, maka kenaikan harga tersebut akan diikuti oleh naiknya harga lainnya.
  3. Faktor terjadi secara terus-menerus, yang dimaksud dengan faktor ini adalah bahwa kenaikan harga tersebut terjadi atau berlangsung secara terus-menerus (tidak terjadi sesaat).
Dari penjelasan faktor-faktor yang membentuk definisi atau pengertian inflasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan definisi atau pengertian unflasi adalah suatu kondisi kenaikan harga yang berlaku secara umum dan terjadi (berlangsung) secara terus-menerus.

Jenis-jenis Inflasi
      Seperti yang telah saya sebutkan diatas bahwa inflasi tidak hanya ada satu jenis, melainkan ada beberapa jenis. Dibawah ini adalah jenis - jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya.
  1. Inflasi ringan, inflasi dengan tingkat keparahan dibawah 10% dalam satu tahun.
  2. Inflasi sedang, inflasi dengan tingkat keparahan diantara 10% - 30% dalam satu tahun. 
  3. Inflasi berat, inflasi dengan tingkat keparahan diantara 30% - 100% dalam satu tahun.
  4. Hiper inflasi, inflasi dengan tingkat keparahan diatas 100% dalam satu tahun, inflasi ini merupakan inflasi yang sangat parah.
Menurut Tingkat Laju Inflasi
  • Mild Inflation < 10% per tahun.
  • Moderate Inflation 10% - < 30% per tahun
  • High Inflation 30% - 100% per tahun
  • Sky Rocketing atau Hyper Inflation > 100% per tahun.
Menurut Sifat-Sifat Inflasi
  • Creeping Inflation: Inflasi yang merayap, laju Inflasi yang rendah atau ringan (< 10% per tahun).
  • Galloping Inflation: Inflasi yang moderat  tinggi, jangka pendek, akseleratif.
  • Hyper Inflation: Inflasi yan terjadi secara cepat sekali.

Menurut Asal-Usul Inflasi

  • Domestic Inflation: Inflasi yang berasal dari Dalam Negeri (Defisit APBN dibelanjai dengan Cetak Uang, Gagal Panen atau Paceklik, Bencana Alam).
  • Imported Inflation: Inflasi yang berasal dari Luar Negeri (Inflasi terjadi karena Harga Produk di Luar Negeri naik).
  • Import Cost Push Inflation: Inflasi yang terjadi karena Harga Produk Impor naik.

Menurut Kebijakan Pemerintah:

  • Underlying Domestic atau Core atau Inertial Inflation: Inflasi yang terjadi karena Harga Barang yang ditentukan Pemerintah naik, misalkan BBM dan Sembako.
  • Policy induced Inflation: Inflasi yang terjadi karena Kebijakan Moneter dan Fiskal yang Ekspansif (JUB, Defisit APBN).

Penyebab Inflasi

  1. Menaiknya permintaan : Salah satu penyebab inflasi adalah adanya kenaikan permintaan sedangkan penawaran (produk yang dapat dihasilkan atau produk yang tersedia dipasaran) tidak bisa mencukupi atau memenuhi permintaan tersebut, maka terjadilah kenaikan harga, yang ujung - ujungnya dapat menyebabkan inflasi (jika barang tersebut merupakan barang yang sangat berpengaruh, seperti BBM).
  2. Menaiknya biaya produksi : Ketika harga biaya produksi suatu produk mengalami kenaikan, maka harga produk yang dihasilkan tersebut juga akan naik. Selain dua faktor penyebab inflasi diatas, masih ada lagi beberapa faktor penyebab inflasi lainnya, mungkin yang saya sebutkan diatas bisa dijadikan gambaran bagaimana inflasi dapat terjadi.

Dampak Sosial Dari Inflasi

      Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Dijelaskan banyak pengertian inflasi yang disampaikan para ahli. Inflasi menurut A.P. Lehnerinflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan. Ahli yang lain yaitu Ackley memberi pengertian inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat).
Sedangkan menurut Boediono, inflasi sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang lain.
Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus.

Cara mengatasi Inflasi

Semua permasalahan saya yakin pasti ada jalan keluarnya, begitu juga dengan inflasi. Ada beberapa cara mengatasi inflasi yang terjadi, cara tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan non-moneter.
Cara mengatasi inflasi dengan menggunakan kebijakan moneter, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dengan kebijakan ini, contohnya adalah dengan politik diskonto, cara politik diskonto ini dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga bank, dengan harapan agar masyarakat lebih tertarik untuk menyimpan uang yang dimilikinya dibank, jika cara tersebut sukses, maka jumlah uang yang beredar akan berkurang. Contoh lain dari kebijakan moneter adalah dengan politik sanering, sanering merupakan istilah untuk pemotongan nilai uang, bukan pemotongan jumlah angka uang (redenominasi).


Cara mengatasi inflasi dengan menggunakan kebijakan fiskal, ada beberapa cara juga yang dapat dilakukan dengan kebijakan ini, salah satu contohnya adalah dengan pajak, dengan tarif pajak dinaikkan diharapkan uang yang beredar akan berkurang, uang yang beredar berkurang karena jumlah pajak yang disetorkan oleh masyarakat lebih besar (banyak) daripada sebelum tarif pajak naik.


Cara mengatasi inflasi dengan kebijakan non-moneter, contoh dari cara mengatasi inflasi dengan kebijakan ini adalah dengan meningkatkan produksi, pemerintah membantu dan mendorong para pengusaha untuk menaikkan atau meningkatkan produksinya, diharapkan dengan meningkatnya produksi akan menghasilkan output yang lebih banyak, dengan output yang beredar dipasaran lebih banyak maka harga diharapkan akan turun sehingga inflasi dapat diatasi.




0 komentar:

Posting Komentar